AJAK DAN BERI CONTOH PENYINTAS COVID-19, KEPALA KESBANGPOL SRAGEN DONORKAN PLASMA KONVALESEN

SRAGEN - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Sragen pertama yang menyumbangkan 250 ml atau satu kantong plasma konvalesen untuk membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan.

Proses pengambilan plasma konvalesen dilakukan selama 45 menit menggunakan metode apheresis di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta, Senin (26/7/2021).

Sebelumnya, Kepala Kesbangpol Sragen ini telah melalui screening di Aula Sukowati Setda Sragen saat Pencanangan Gerakan Donor Plasma konvalesen untuk ASN Sragen oleh Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, pada Rabu (21/7/2021) lalu.

"Senin kemarin saya mendonorkan plasma konvalesen di PMI Solo. Sebelumnya, saya sudah melakukan screening oleh tim PMI Solo. Proses pengambilan plasma konvalesen ini sama seperti donor darah biasa tetapi waktunya lama," ungkap Cosmas.

"Tidak sakit karena sudah pengalaman ikut donor darah. Kalau donor darah biasa hanya kurang lebih 15 menit," lanjutnya.

Cosmas menceritakan awal mula dirinya berkeinginan menjadi pendonor plasma konvalesen dari salah satu nakes di RSUD dr. Moewardi Solo. Saat, ia terkonfirmasi Covid-19 dan menjalani perawatan di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jateng itu selama 14 hari, mulai 6-20 Mei 2021.

"Sewaktu terpapar Covid-19, saya sempat merasa sesak napas. Setelah saya dapat donor plasma konvalesen, saya merasa kondisi badan berangsur-angsur membaik. Dari situ lah, setelah sehat sekarang saya terdorong untuk menjadi pendonor plasma konvalesen. Semoga plasma saya bisa bermanfaat untuk orang lain yang sedang sakit dan terpapar Covid-19," jelasnya.

Cosmas memiliki golongan darah B. Dua pekan pasca pengambilan plasma konvalesen itu, ia baru bisa menjalani screening lagi untuk donor plasma konvalesen kedua kali.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sragen, Sutrisna, mengapresiasi langkah baik yang dilakukan KepaIa Kesbangpol Sragen itu. Pihaknya berharap seluruh ASN yang pernah terkonfirmasi disetiap OPD bersedia untuk donor plasma konvelesen.

"Pak Cosmas itu menjadi contoh bahwa ASN pasti ada yang mau donor plasma konvalesen. Yang jelas semua harus melewati proses screening dulu. Seperti Pak Cosmas itu dulu juga melalui tahapan screening," katanya.

Namun pada saat pencanangan gerakan plasma konvalesen beberapa waktu lalu, tidak semua penyintas Covid-19 bisa langsung donorkan plasma konvalesen tetapi syarat utama harus melewati screening.

"Kalau di internal BKPSDM ada empat orang penyintas tetapi belum screening karena masih sibuk dengan pekerjaan masing-masing," ujar Sutrisna.

Terpisah, Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati melihat potensi penyintas Covid-19 dari ASN Sragen bisa sampai ratusan orang dan potensi penyintas di Sragen bisa sampai belasan ribu orang.

Oleh karena itu, Bupati Yuni mengajak seluruh masyarakat khususnya ASN yang pernah terkonfirmasi Covid-19 untuk ikut donor plasma konvalesen.

Mengingat saat ini permintaan plasma konvalesen di Sragen sangat tinggi, sedangkan stok yang ada di PMI belum cukup.

"Mari kalau terpapar Covid-19 dan dinyatakan sembuh, yuk kita bantu saudara kita, keluarga kita, teman kita dan masyarakat Indonesia untuk menghadapi Covid-19. Kalau lihat data yang masuk masih butuh banyak (donor plasma konvalesen). Ayo, seluruh penyintas, untuk segera memeriksakan titer antibodinya untuk donor plasma," harapnya. (Miyos_Diskominfo)