BUPATI YUNI BERSAMA FORKOPIMDA SRAGEN TINJAU PENAMBAHAN RUANG ISOLASI COVID-19 DI RSSP SRAGEN

SRAGEN - Sebagai upaya untuk mengantisipasi kasus lonjakan pasien positif Covid-19, Pemerintah Kabupaten Sragen menyiapkan tambahan ruang isolasi di beberapa Rumah Sakit. Termasuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soehadi Prijonegoro (RSSP) Sragen

Guna memastikan kesiapan tersebut, Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati didampingi jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sragen, diantaranya Dandim 0725/Sragen Letkol (Inf) Anggoro Heri Pratikno, Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, Kepala Kejaksaan Negeri, Sinyo Redy Benny Ratag, dan Kepala Dinkes Sragen, dr. Hargiyanto.

Dalam kesempatannya, Bupati Yuni mengatakan penambahan kapasitas tempat tidur di RSSP berada pada Bangsal Melati Lantai II dan mulai dioperasionalkan pada Senin (5/7/2021) kemarin. Dan bed tersebut bakal langsung terisi, karena 54 orang pasien Covid-19 sudah antre masuk.

Selain memeriksa kesiapan Bangsal Melati, rombongan juga mengecek kesiapan Bangsal Tulip yang rencana juga untuk digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 berkapasitas 48 tempat tidur.

"Kami bersama pimpinan daerah memeriksa kesiapan RSSP dalam menambah kapasitas tempat tidur isolasi pasien Covid-19. Penambahan ini karena banyaknya pasien Covid-19 yang mengantre belum dapat tempat isolasi. Hari ini, 66 tempat tidur bisa dibuka dan langsung terisi 54 orang yang mengantre sebelumnya," terang Bupati.

Bupati Yuni menjelaskan sebanyak 54 orang pasien itu sudah mengantre di IGD, tenda darurat, bahkan di rumah masing-masing setelah koordinasi dengan puskesmas setempat.

"Untuk itu, saya minta persiapan ruang isolasi ini bisa dalam waktu seminggu saja. Dengan penambahan di Bangsal Melati dan Bangsal Tulip, jadi total kapasitas bed ruang isolasi pasien Covid-19 di RSUD Sragen mencapai 205 unit. Jumlah itu belum termasuk 17 tempat tidur di ruang intensive care unit (ICU)," imbuhnya.

Bupati mengaku prihatin karena kasus covid-19 yang meningkat beberapa pekan lalu menyebabkan penambahan ruang isolasi yang sangat mendesak untuk segera dilakukan.

"Di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro minggu ini ada tambahan 66 tempat tidur (TT) atau bed isolasi untuk pasien Covid-19 dari sebelumnya sebanyak 91 tempat tidur. Kalau RSUD dr. Soehadi Gemolong tambah 20 tempat tidur dan seminggu lagi ada tambahan 48 TT lagi. Sementara untuk Rumah Sakit Swasta rencana menambah sekitar 41 tempat tidur," terang Bupati.

Bupati berharap tidak ada lagi pasien yang menunggu lama untuk mendapatkan ruang isolasi rumah sakit.

Pihaknya menjelaskan jika ruang isolasi di rumah sakit tersebut khusus untuk pasien covid-19 yang bergejala. Sedangkan yang tidak bergejala atau asimptomatik disiapkan tempat isolasi terpusat di technopark Sragen dan gedung eks SD Negeri 2 Kragilan Gemolong.

Meski demikian Bupati berharap semua warga Sragen tetap sehat. Menurutnya, berapa pun tempat tidur isolasi disiapkan Pemerintah, kalau masyarakat tidak taat protokol kesehatan, tetap akan kekurangan. Bahkan tenaga kesehatan juga bisa kewalahan.

"Kami mengimbau masyarakat patuh protokol kesehatan 5 M dan 3 T, serta patuhi Instruksi Bupati, hindari tempat kerumunan, restoran tidak melayani makan di tempat. Mulai pukul 20.00 WIB semua aktivitas berhenti, hajatan dilarang, dan yang penting patuhi 5M. Tanpa itu semua, pemerintah mustahil bisa mengendalikan pandemi ini," pungkasnya. (Miyos_Diskominfo)