CIPTAKAN ROBOT STERILISASI PTM DI MASA PANDEMI, 2 SISWI MTSN 5 SRAGEN TOREH PRESTASI INTERNASIONAL

SRAGEN - Dua siswi MTsN 5 Sragen, Azizah Alwaristu dan Aishita Yuliana Puspitasari berhasil menorehkan prestasi di ajang robotika tingkat nasional hingga internasional.

Kedua siswi kelas IX itu berhasil menciptakan mesin robot pintar untuk mendukung pembelajaran aman di masa pandemi, yang diberi nama Masbot.

Robot multifungsi di masa pandemi itu tampil sebagai finalis di Madrasah Robotic Competition (MRC) tahun 2021 yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) RI di ICE (Indonesia Convention Exhibition) BSD, Tangerang Selatan, Minggu (17/10/2021).

Tidak hanya itu, masbot itu juga masuk semifinal di ajang Asean Robotic Day pada September lalu. Bahkan, robot karya Azizah dan Aishita itu kini diproyeksikan kembali diikutkan di ajang nasional dan internasional dalam waktu dekat ini.

Salah satu siswi kreator Masbot, Azizah Alwaristu menyampaikan Robot itu digagas dengan ide awal menciptakan suasana aman untuk pembelajaran tatap muka yang sudah dimulai di situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Masbot itu diciptakan atas bimbingan Marfuah, selaku guru pembimbing.

"Ide awalnya karena melihat kondisi saat ini yang sudah mulai PTM berarti nanti harus dilakukan sterilisasi, cek suhu dan lain-lain. Makanya kita ingin menciptakan mesin robot yang bisa melakukan semua itu dalam satu mesin," ungkap Azizah.

Robot ini berfungsi untuk mengukur suhu tubuh siswa, sterilisasi barang milik siswa, hand sanitizer secara otomatis, penyemprot desinfektan dan berjalan sesuai jalur dengan dipandu sensor.

"Harapannya robot ini bisa bermanfaat, minimal bagi kalangan siswa," harapnya.

Dari awal sampai selesai, Aziziah merinci pembuatan robot itu menghabiskan biaya sekitar Rp 5 juta. Robot itu ditopang dua komponen utama adalah satis dan sutis yang berharga Rp 3 juta.

"Butuh waktu 2 minggu untuk merakit robot itu. Dari proses penciptaannya, hingga membuat chasing box-nya," ujar Azizah.

Sementara Kepala MTsN 5 Sragen, Muawanatul Badriyah menyampaikan robot ciptaan kedua siswinya tersebut bisa berjalan sesuai jalur dengan panduan sensor itu dikreasi dengan empat fungsi sterilisasi.

Yakni mengecek suhu badan, menyemprotkan desinfektan ke ruangan, menyemprotkan hand sanitizer dan melakukan sterilisasi ke barang-barang bawaan.

"Sengaja dihadirkan di Hari Santri Nasional agar bisa diketahui oleh publik. Ini sebagai bukti bahwa santri di MTsN 5 Sragen tak hanya dibekali pengetahuan umum dan agama saja, namun juga didorong untuk bisa melek teknologi," paparnya.

Ia tak menampik jika program dari Kemenag memang mendorong para santri dan siswa madrasah tidak hanya berakhlak dan bermartabat, namun juga mahir di bidang Ilmu pengetahuan dan teknologi.

Harapannya ke depan anak-anak lebih kreatif lagi, lebih melek teknologi dan peka terhadap lingkungan sekitar.

"Sehingga bisa menciptakan produk-produk baru yang fenomenal dan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas," katanya.

Guru pembimbing, Marfuah menyampaikan rencananya robot itu akan dikirim kembali untuk berkompetensi di ajang robotika di Universitas Islam Indonesia Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pihaknya berharap robot itu bisa meraih prestasi terbaik di ajang nasional.

"Kalau enggak salah, nanti sekitar bulan November," pungkasnya.

Saat ini robot itu tengah dipersiapkan untuk mengikuti lomba kompetisi Robotic di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada November 2021 mendatang. (Miyos_Diskominfo)