JEMPUT BOLA, 60 PEDAGANG PAGI PASAR BUNDER SRAGEN DIVAKSIN DITEMPAT

SRAGEN - Program jemput bola dalam upaya percepatan vaksinasi di Kabupaten Sragen terus berlanjut.

Kali ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sragen menyasar pusat-pusat keramaian, desa-desa, dan sejumlah titik. Termasuk pasar tradisional Pasar Bunder Sragen yang menjadi salah satu titik berkumpulnya banyak orang.

Dalam program ini, Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, melakukan penyisiran langsung ke pasar tradisional pusat Sragen tersebut untuk mencari pedagang yang belum divaksin, Jumat (5/11/2021).

Penyisiran yang dilakukan sekitar pukul 02.00 WIB itu, Bupati Yuni juga didampingi Kepala Dinkes Sragen, dr. Hargiyanto dan Kepala Disperindag Sragen, Tedi Rosanto.

Hasilnya, Dinkes Sragen berhasil menemukan 60 pedagang yang belum divaksin, sehingga langsung disuntik di tempat setelah melalui tahapan screening. Jenis vaksin yang digunakan yakni, Pfizer.

Usai penyisiran itu, Bupati Yuni menjelaskan aktivitas dinihari ini sengaja dilakukan sebagai upaya penyisiran pedagang yang belum disuntik vaksin Covid-19 sama sekali. Menurutnya masih ada beberapa pedagang yang belum divaksin.

"Seperti Mbah Sutini tadi. Simbah itu hidupnya di pasar sehingga tidak tahu kalau ada vaksinasi di desa atau puskesmasnya. Saat ada jadwal vaksin di desanya pas Mbah Sutini itu berjualan di pasar," katanya.

Bupati Yuni menjelaskan jika sidaknya ke pasar itu bagian dari jemput bola untuk percepatan vaksinasi. Selain itu, Pihaknya juga ingin memastikan pemberian vaksin dosis pertama dan kedua harus sama jenis vaksinnya.

"Setelah dosis pertama lewat biasanya dosis kedua lebih gampang karena sudah ada datanya. Capaian vaksinasi Sragen sudah tinggi di angka 76% untuk dosis pertama dan capaian vaksinasi lanjut usia mencapai 66%. Kendati tinggi, kami masih tetap menyisir warga yang masih tercecer," jelasnya.

"Semakin banyak masyarakat yang sudah tervaksin, maka herd immunity di wilayah kita dapat segera terbentuk. Makanya berbagai upaya terus kita gencarkan," harapnya.

Selain mencari pedagang yang belum vaksin, Bupati tak lupa juga mengingatkan pedagang supaya tetap disiplin penerapan protokol kesehatan, mulai memakai masker dengan benar, cuci tangan di tempat yang telah disediakan serta jaga jarak.

Sementara Kepala Dinkes Sragen, dr. Hargiyanto mengaku jika semula targetnya hanya 56 pedagang. Namun, hingga pukul 05.00 WIB, pihaknya bisa mendapatkan hingga 60 orang pedagang untuk divaksin di tempat.

"Sekarang memang susah mencari sasaran vaksin. Para pedagang pasar pagi inilah yang susah untuk ikut vaksin reguler sehingga memang harus di-sweeping seperti ini," ujar Hargiyanto.

Warga yang ketahuan belum vaksin langsung ditawari suntik vaksin di lokasi oleh petugas. Mereka pun mengaku senang karena bisa mendapatkan vaksin dengan mudah.

"Sempat kaget, kirain ada apa. Eh ternyata malah divaksin. Ya terima kasih, kebetulan saya belum vaksin. Saya tidak tahu jadwal vaksinasi di desa atau puskesmas," ujar Sutini, pedagang asal Kecamatan Gesi. (Miyos_Diskominfo)