NAIKI PERAHU, BUPATI YUNI SURVEY LOKASI PEMBANGUNAN JEMBATAN GILIREJO LAMA DAN BARU

SRAGEN - Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama jajarannya melakukan survey lokasi rencana pembangunan Jembatan penghubung Desa Gilirejo Baru-Gilirejo Lama, Kecamatan Miri.

Lokasi yang disurvey Bupati dan jajaran pejabat pagi ini merupakan tempat untuk pembangunan abutment atau struktur yang terletak pada ujung jembatan yang berfungsi sebagai tumpuan bentangan jembatan, posisinya berada ditengah bantaran Waduk Kedung Ombo (WKO) dan pinggiran Desa Gilirejo Baru, Jumat (1/4/2022) pagi.

Untuk mencapai ke dua titik lokasi itu, Bupati Yuni bersama rombongan harus menaiki perahu sejauh 1 kilometer menyeberangi bentangan WKO.

"Alhamdulillah hari ini, saya memang melibatkan seluruh OPD touring ke Gilirejo agar mereka memiliki spirit yang sama. Ini proyek strategis yang akan meningkatkan ekonomi masyarakat Gilirejo dan Gilirejo Baru. Saya ajak mereka survei untuk melihat kesiapan pembangunan jembatan sekaligus refreshing," terang Bupati Yuni.

Desa Gilirejo Baru merupakan wilayah Kabupaten Sragen yang unik. Lokasinya terpisah oleh Waduk Kedung Ombo (WKO).

Jika hendak ke desa tersebut, masyarakat harus menggunakan perahu melintasi WKO atau menempuh jalan darat dengan memutar melintasi wilayah Kabupaten Boyolali selama satu jam.

Melihat kondisi itu, Pemerintah Kabupaten Sragen berupaya menghubungkan wilayah yang terpisah itu. Dengan adanya Jembatan ini, warga Gilirejo Baru hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai di Desa Gilirejo Lama begitu juga sebaliknya.

Rencana pembangunan penghubung dua desa yang melintang di atas perairan WKO itu akan menjadi salah satu jembatan terpanjang di Jawa Tengah. Karena memiliki panjang 900 meter, dan lebar 7 meter.

"Jembatan ini akan membuka ekonomi masyarakat, terutama pariwisatanya. Gilirejo sudah mengajukan menjadi Desa Wisata dengan adanya Gunungsono itu. Kami akan kaji dulu. Para pemudanya memang inovatif membuat bukit di Gunungsono menjadi objek wisata menarik dengan pemandangan yang bagus," jelasnya.

Bupati Yuni mengakui masih ada lahan yang belum selesai pembebasannya. Ia berharap pembebasan lahan jalan dan proses pembangunan jembatan dapat berjalan lancar.

"Semoga lancar, baik proses pekerjaannya, pembebasan lahannya, dan dananya. Tahun ini, kami mendapat bantuan dari provinsi untuk membangun abutment di Gilirejo Baru dan di pulau tengah WKO. Jarak antar abutment ini 360 meter," terang Bupati Yuni.

Bupati menerangkan jika nanti di wilayah Gilirejo ada abutment lagi. Di antara abutment itu, juga akan ada tiang-tiang penyangga karena jembatan ini panjangnya mencapai 900 meter.

Karena proyek jembatan sepanjang 900 meter ini melintasi WKO, diperkirakan lama pekerjaan membutuhkan waktu hingga tiga tahun. Sehingga pembangunan dilakukan secara bertahap.

 

Penulis : Miyos_Diskominfo

Editor : Yuli_Diskominfo