PERHATIAN PEMKAB SRAGEN UNTUK ANAK YATIM PIATU YANG ORANGTUANYA MENINGGAL AKIBAT COVID-19

SRAGEN - Banyak anak yang menjadi yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Seperti yang dialami pada tiga anak asal Kabupaten Sragen, Alviano Dafa Raharjo atau Vino (9 tahun), Rahmad Dyan Agasta atau Arga (12 tahun) dan Heenlay Onglay (12 tahun).

Merespon hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akan memastikan pengasuhan terhadap anak yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19.

Hal itu disampaikan Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat menemui tiga anak tersebut, di Kara Guest House Sragen, Selasa (3/8/2021).

Bupati Yuni menerangkan tumbuh kembang anak perlu mendapat perhatian serius baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial.

"Ada tiga anak di Sragen yang juga kehilangan bapak ibunya. Pemerintah Kabupaten Sragen akan memastikan ketiganya mendapatkan perhatian dan pendidikan yang layak," ujar Bupati Yuni.

Arga dan Heenlay, saat ini sudah dalam pengasuhan keluarga terdekat. Begitu juga dengan Vino yang sebelumnya tinggal di Kutai Barat (Kalimantan Timur), yang dipastikan akan tinggal bersama kakek-neneknya di Sragen.

"Kita serahkan dulu kepada keluarga bagaimana. Apakah keinginan Vino mau di rumah kakek dari pihak ayah atau ibunya, biar dulu internal keluarga yang memutuskan," jelas Bupati Yuni.

Sementara untuk bantuan yang terus mengalir dari para donatur, Bupati berpesan pada keluarga mereka agar bisa mengelola dengan baik.

"Keluarga bisa mengelola itu dengan baik untuk kebutuhan ke depan. Jangan sampai penggunaannya menjadi tidak jelas," terangnya.

Pihaknya mengatakan siap untuk membantu memfasilitasi apabila keluarga ingin bantuan yang diperoleh dimasukkan deposito untuk sekolah kedepannya.

Selain itu Pemkab Sragen akan memberikan bantuan berupa buku dan seragam, bahkan hp yang bisa digunakan untuk sekolah daring jika diperlukan.

Bupati menyebut, Pemkab Sragen akan terus memonitor perkembangan ketiga anak tersebut ke depannya. Termasuk terkait dana bantuan dari para dermawan yang banyak mengalir ke mereka.

"Kita tugas pemerintah daerah ya tinggal bagaimana apa yang dibutuhkan, apa yang diperlukan, terutama bidang pendidikan," kata dia.

"Karena saat ini kan bantuan banyak sekali mengalir, perhatian kami adalah bagaimana keluarga bisa mengelola itu dengan baik untuk kebutuhannya ke depan, jangan sampai kegunaannya menjadi tidak jelas," pungkasnya. (Miyos_Diskominfo)