TINGKATKAN TARGET PENURUNAN MOBILITAS MASYARAKAT, SRAGEN AKAN LAKUKAN PEMADAMAN LAMPU

SRAGEN – Sepekan setelah diberlakukannya PPKM Darurat di Kabupaten Sragen, menunjukkan adanya penurunan mobilitas masyarakat di Sragen. Dimana Sragen berada di kategori merah dengan penurunan mobilitasnya 10 hingga 30 persen. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Sragen akan terus menekan angka penurunan mobilitas masyarakat dengan lakukan pemadaman lampu.

Hal tersebut disampaikan Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati usai hadiri Rapat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah secara daring di Ruang Command Center Kabupaten Sragen, Senin (12/7/2021).

“Saya rasa ini cukup untuk bisa lebih mengoptimalkan PPKM Darurat, karena kemarin evaluasi dari Pak Menkopolhukam sebagai koordinator Jawa Tengah memang sudah ada penurunan mobilitas, tapi diharapkan bisa ditekan kembali di pekan ke dua pemberlakuan PPKM Darurat ini. Salah satu cara dengan pemadaman lampu,” ungkap Bupati.

Pemadaman lampu akan dilakukan mulai tanggal 12 – 20 Juli dari pukul 20.00-22.00 WIB. Menurut Bupati, indikator mobilitas masyarakat paling tinggi di Sragen tercatat di jam tersebut. Hal itu terpantau dari Google Traffic, Facebook Mobility, dan Bright Light dari NASA.

“Pemadaman lampu penerangan jalan akan dilakukan di sepanjang Jalan Sukowati serta fasilitas umum seperti alun-alun dan Taman Kridoanggo,” ujarnya.

Sementara, Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi menyampaikan dengan adanya pemadaman, dikatakan Kapolres, sudah menjadi prediksi apabila penerangan jalan berkurang akan membahayakan baik itu tindak pidana kriminal maupun kecelakaan lalu lintas. Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan dan mempertebal patroli terbuka.

“Kita sudah berkoordinasi dengan Kodim dan Satpol PP. Sehingga itu betul-betul kita maksimalkan, kita pastikan sudah tidak ada lagi rekan-rekan kita yang beraktivitas di luar rumah,”ujarnya.

Lebih lanjut, masih terkait dengan mobilitas masyarakat, pihaknya akan menambah ruas-ruas penutupan jalan.

“Kita sudah evaluasi yang ternyata masih ada beberapa ruas jalan masih ramai. Ini ibarat teori balon, disini ditekan muncul disana,” ujarnya.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait dengan sentra-sentra kegiatan masyarakat yang cukup ramai seperti di Karangmalang dan Tanon. (Mega_Diskominfo)