BUKA SCF BUPATI YUNI MINTA SRAGEN PUNYA CIRI KHAS RACIKAN TEH

SRAGEN – Dengan menggeliatnya kuliner di Indonesia dan berbarengan pula dengan tumbuhnya ekonomi kreatif di Kabupaten Sragen maka selain untuk memberikan edukasi kepada masyarakat serta dalam rangka Hari Jadi ke-276 Kabupaten Sragen, Sragen Creatif Forum (SCF) menggelar event Sragen Createa Festival selama dua hari yang dimulai Jumat (13/05) sampai Minggu (15/5) di halaman timur Pemda Sragen.

Selain menghadirkan Bazar teh yang menjual produk racikan aneka teh, ada pula Food Bazar, Edukasi teh dan Tea Class. Tea class diadakan secara gratis terbuka untuk kelas pelajar dan pelaku UKM serta mendapatkan sertifikat, dengan narasumber Heru Purwanto seorang Master Tea asal Sragen yang dilaksanakan pada Sabtu (14/5/2022).

Event SCF yang ke-7 tersebut menggandeng Sragen Communitea dengan tujuan merangkul minat masyarakat untuk lebih mengenal produk-produk teh. Akhir-akhir ini teh menjadi tren baru dalam peta kuliner hotel, resto dan café serta mengambil peran penting dalam berbagai usaha lainnya.

“Bermula dari sebuah komunitas baru, yaitu komunitas teh Sragen (Sragen Communitea) yang beranggotakan 16 orang itu  mempunyai potensi yang besar. Para pelaku kuliner teh ini berawal dari modal yang kecil dapat menghasilkan sesuatu yang sangat luar biasa. Mereka memproduksi, mengolah teh dan meracik sendiri serta memiliki ciri khas masing-masing.”jelas ninok Humas SCF.

Menurutnya, teh yang diambil berasal dari perkebunan di Candi Loka Jamus dan perkebunan Kemuning tersebut yang diolah secara terbatas. Selama ini para komintas tersebut menyewa alat pengolah teh dengan biaya yang mahal. Untuk itu, agar mempermudah para komunitas memproduksi teh,  maka Sragen Communitea bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja memberikan bantuan  mesin roasting teh serta diadakan pelatihan-pelatihan untuk peningkatan skill nya. Kedepan komunitas ini akan membuat Kelompok Usaha Bersama (KUB) sebuah perkumpulan pecinta teh yang berpusat di Technopark.

Heru Purwanto seorang Master Tea asal Sragen mengatakan awalnya pelaku kuliner teh di Sragen tidak mengenal bagaimana teh itu harus dibuat. Setelah 2 bulan mereka dididik dan diberi pelatihan hasilnya sangat memuaskan sehingga mereka dapat membuat tehnik kalibrasi teh (perpaduan antara racikan teh). Jadi komposisi teh tersebuat mulai dari dipetik sampai pada pengolahan pabrik induk kemudian diolah di pabrik hilir. Sehingga mereka diperkenalkan membuat teh yang jelas keturunannya.

“Di Sragen sudah dikenalkan bagaimana membuat teh yang keturunannya jelas (dari hulu ke hilirnya jelas). Kami mendidik misalnya dengan olahan sate berkolesterol tinggi yang disajikan adalah teh berbasis Jasmine Green tea. Bagi yang memiliki usaha yang yang lebih kekinian seperti sundukan dan bakaran bisa disajikan dengan teh Srilanka dicampur dengan bunga gambir.”terangnya.

“Teh kita ini adalah emasnya Indonesia. Asal kita mampu mengolah teh ini dengan baik maka akan menjadi aset yang besar. Saya harap masyarakat sragen menjadi tahu bahwa teh itu diracik bukan dioplos. Dapat memasangkan teh dengan menu kulinernya dengan tidak asal. Setiap orang bisa membuat kuliner tetapi kalau tehnya tidak pas dipasangkan pasti tidak akan enak.”himbaunya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sragen Yuniarti dalam laporannya mengatakan kegiatan SCF ke-7 ini bertujuan memberikan jiwa kewirausahaan kepada masyarakat dan pecinta teh khususnya dengan menyuguhkan inspirasi dan pengetahuan agar nantinya dapat menjadi salah satu penggerak perekonomian di Kabupaten Sragen.

“Kami hadirkan komunitas teh di Sragen dan juga UMKM kuliner dan pelaku ekonomi kreatif yang menempati 20 stand yang ada di timur Pemda Sragen.”tuturnya.

Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat membuka SCF ke-7 menyatakan bahwa rangkaian kegiatan  Hari Jadi ke-276 Kabupaten Sragen lebih meriah dibandingkan masa pandemi 2 tahun yang lalu. Dengan bangkitnya UMKM, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sragen diharapkan dapat meningkat.

“Setelah dua tahun pandemi kali ini UMKM Sragen bangkit dan semangat. SCF setiap tahunnya selalu mengusung tema yang berbeda dan mengangkat potensi lokal. Dan khusus tahun ini temanya adalah festival teh. Ia meminta agar nantinya Sragen mempunyai ciri khas teh sendiri. Semoga setelah festival teh kita punya label sendiri dapat diproduksi secara massal. Karena saat ini kita punya peracik teh asal sragen makanya kita berdayakan agar dapat mengcreate teh buatan sragen.”ungkapnya.

Selanjutnya Bupati Yuni mengharap agar seluruh rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-276 Kabupaten Sragen ini untuk dapat disebarluaskan dan dimeriahkan oleh seluruh masyarakat Sragen. Event SCF ini juga dapat dinikmati dan ramai pengunjung sehingga angka penjualan para pelaku usaha pun meningkat.

 

Penulis : Mira_Diskominfo

Editor  : Yuli_DIskominfo