KASUS HARIAN COVID 19 DI JATENG NAIK JUMLAH KETERISIAN RAWAT INAP MASIH RENDAH

SRAGEN -  Saat ini yang menjadi konsentrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bukan hanya melonjaknya jumlah kasus baru melainkan jumlah tingkat keterisian rawat inap RS dan kematian yang lebih rendah dari periode varian delta. Hal ini disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jawa Tengah dr. Yulianto Prabowo, M.Kes saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Covid 19 di Provinsi Jawa Tengah secara virtual  yang diikuti Bupati/Walikota, Forkopimda se Jawa Tengah Selasa (22/2/2022). Rakor dihadiri pula oleh Bupati, Wakil Bupati Sragen dan Forkopimda ini bertempat di ruang Command Center Setda Sragen.

Yulianto menyatakan dalam waktu tiga minggu, di awal bulan Februari ini kasus aktif harian terjadi peningkatan secara eksponensial. Jumlah peningkatannya masih dibawah seribu namun saat ini menjadi 22 ribu meningkat naik 22 kali lipat dibandingkan awal bulan Februari. Selaras dengan penambahan kasus baru tersebut namun tingkat keterisiannya masih dibawah 50 persen baik untuk pemakaian TT ICU maupun yang isolasi di RS. Jumlah isolasi covid di Jawa Tengah yang tersedia dan sudah terpasang saat ini 9.225 tetapi masih mempunyai potensi sekitar 14 ribu TT isolasi.

Kasus yang dirawat saat ini 13,66 persen termasuk didalamnya kasus sedang, berat dan kritis. Jumlah yang isoman sebanyak 86,3 persen. Jadi sebagian kasus Omicron ini adalah kasus tanpa gejala yang dapat dirawat secara mandiri di rumah. Sebagian besar isoman ini dapat sembuh dengan sendirinya. Jumlah yang dirawat di RS terpantau sebanyak 3 ribu, yang isoman 18,8 ribu yang dirawat isoter hanya 202.

 Menurutnya, pihaknya mengapresiasi kepada kabupaten/kota untuk program percepatan vaksinasi dengan cakupan total vaksinasi dosis pertama dan kedua. Vaksinasi dosis pertama di Jawa Tengah sudah 90 persen dari jumlah sasaran. Vaksinasi dosis kedua rata-rat 70 persen. Untuk vaksin booster pihaknya belum menargetkan lebih lanjut. Hanya lebih memprioritaskan kepada kelompok-kelompok rentan seperti lansia dan komorbid.

Selanjutnya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar mengatakan agar kabupaten/kota dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan publik seperti pusat perbelanjaan dan  mal sehingga masyarakat dapat menggunakan pelayanan vaksinasi guna percepatan vaksinasi booster.

Yunita menyebutkan vaksin booster dapat diberikan kepada lansia diatas 60 tahun dengan jeda 3 bulan dari dosis kedua. Sehingga perlunya koordinasi kerja sama yang baik antara Dinas Kesehatan dan TNI/POLRI agar dapat menggerakkan sasaran vaksinasi secara menyeluruh.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen dr. Hargyanto M.Kes usai rapat menambahkan bahwa percepatan vaksinasi booster di kabupaten Sragen belum memenuhi target yang signifikan.

“Dinas Kesehatan beserta seluruh tenaga medis sudah menyiapkan segala sesuatunya hanya sasarannya yang belum maksimal. Kita bekerjasama dengan TNI/POLRI, juga pasar-pasar untuk mengupayakan vaksin booster” imbuhnya.

Untuk itu pihaknya menhimbau kepada seluruh masyarakat Sragen agar segera vaksin booster untuk melindungi diri dan mencegah virus corona. Syaratnya mudah dan gratis. Saat ini penyuntikan diberikan dengan jeda setelah 3 bulan dari vaksin kedua.

 

 

Penulis : Mira_DIskominfo

Editor   : Yuli_Diskominfo